"Apa kau keliling seperti itu karena ingin dilihat orang dan dimakan?"

"Di desaku, semua orang seperti itu kok. Bahkan nenekku saja tidak memakai bra, lho."

Daeun, yang ketinggalan bus desa yang hanya beroperasi dua kali sehari, mulai berjalan menuju desa yang terletak di pegunungan terpencil, jauh di pedalaman. Lelah oleh panas terik musim panas, ia mengibaskan pakaiannya yang basah oleh keringat sambil melangkah lesu. Saat itulah seorang pria yang sudah lama muncul di desa menghentikan mobilnya untuk menawari tumpangan.

Sebagai bayaran untuk tumpangan, Daeun melepas celana dalam yang dikenakannya dan menyerahkannya pada pria tersebut.

"Kau tidak tahu malu ya, jadi kau juga tidak punya rasa malu? Hanya karena nenekmu melakukannya, apakah kau juga harus begitu?"

"Ah... uh... hhhh...

Daeun pun menikmati angin sejuk dari AC dan air mineral dingin yang disediakan pria itu. Setelah menghilangkan dahaganya, Daeun bersandar di pangkuan pria tersebut di dalam mobil yang sedang melaju, lalu menunduk dan menghisap penis hingga menelan sperma pria itu. Pada malam hari, saat neneknya tertidur, Daeun diam-diam menuju bangunan yang ditinggali pria itu di pinggiran desa...